Tampilkan postingan dengan label industrikreatif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label industrikreatif. Tampilkan semua postingan
05 Mei 2015
Pesta Kreatif Teknologi informasi
Sebuah acara yang dihelat oleh Dinas Komunikasi Informatika pada tanggal 05 Mei 2015.
Belajar dari filosofi profesi dalang yang salah satu maknanya adalah "ngudhal piwulang" alias membeberkan ilmu.
Hari ini dengan kotak wayang (laptop) yang ada harus pandai memainkan boneka wayang (slide presentasi) dalam situasi apapun di acara Pesta Kreatif TIK Surabaya. Kerjasama Pemkot Surabaya dengan Universitas Narotama Surabaya. Semoga bermanfaat
09 April 2015
Antara Dosen dan Rujak Cingur
Hmm.. kisahnya berawal dari sebuah percakapan atau diskusi di Social Media, yang dilontarkan seorang rekan yang juga dosen Ubaya, yaitu mas Adhicipta R. Wirawan yang membahas tentang membangun Industri Kreatif. Membangun Industri Kreatif memang bukan sebuah kegiatan yang main-main, Walt Disney pun butuh waktu 17 tahun.
Nah lalu bagaimana dengan kita utamanya di Kota Surabaya?
Saat ini di Surabaya sudah semakin banyak lembaga pendidikan khususnya kampus yang menghasilkan lulusan yang mampu berkiprah di bidang Industri kreatif khususnya dalam sektor Teknologi Informasi. Tapi bagaimana dengan nasib lulusannya dan bagaimana pula dengan iklim usaha Teknologi Informasi di kota ini?
Ada yang berpendapat bahwa salah satu faktor kesuksesannya adalah perpaduan yang harmonis unsur Triple Helix yaitu Academic, Business, Government.
Academic dianggap bertanggung jawab membentuk personil yang memiliki kecakapan dan/atau keahlian sekaligus juga karakter yang kuat dalam berwirausahaa
Business yaitu sektor yang dianggap bertanggung jawab menggerakkan kegiatan usaha melalui penciptaan lapangan kerja dan pengumpulan kapital bagi berkembangnya usaha ataupun mendorong tumbuhnya start up baru
Government yaitu sektor yang dianggap bertanggung jawab membina dan mengatur regulasi yang mendukung sektor kreatif untuk berkembang
19 Januari 2015
Kunjungan ke CATFIZ
Kunjungan Studi Excursi Teknik Informatika - Universitas Muhammadiyah Malang ke Catfiz HQ pagi ini.
Semoga menginspirasi
04 Oktober 2013
Industri Kreatif Surabaya
Industri Kreatif ditargetkan menjadi penggerak roda ekonomi kota Surabaya di masa depan. Pemkot Surabaya menunjukkan dukungannya dengan mengadakan Sarasehan Industri Kreatif Surabaya bertempat di Balai Pemuda pada hari Kamis (3/10) dengan merangkul sejumlah pelaku industri kreatif di seputar kota Surabaya. Acara yang dihadiri puluhan pelaku industri kreatif di Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekkota Surabaya, M.Taswin; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji; dan Kepala Badan Koordinasi dan Pelayanan Modal (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi. Adapun para pelaku industri kreatif yang hadir bergerak di bidang usaha fesyen, desain, arsitektur, teknologi informasi, film, musik, serta kuliner.
M.
Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali
digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan
Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya,
Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri
kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan
Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar
ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan
pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya
agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi
masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai
imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber:
http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/
http://www.narotama.ac.id/index.php/deti/id/630Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan
sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung
aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku
industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam
menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti
Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat
Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot
akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku
industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global
mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan
pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai
pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku
industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran
seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka
selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara
Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo
Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator
pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Langganan:
Postingan (Atom)