Tampilkan postingan dengan label Catfiz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catfiz. Tampilkan semua postingan

25 Mei 2015

IKA dan Rektor ITS dukung CATFIZ


Suatu hari saya menerima sms di handphone saya, yang meminta waktu untuk berbicara, sambil memperkenalkan diri sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pengirim SMS itu kemudian saya kenal sebagai Bapak DR. Ir. Irnanda Laksanawan, yang benar adalah Ketua IKA ITS periode ini. Setelah SMS ini saya balas berlanjut dengan pembicaraan melalui telepon yang intinya mengajak untuk berdiskusi lebih lanjut terkait pengembangan CATFIZ.

Singkat cerita, disepakati untuk bertemu pada acara Ceramah Kebangsaan dengan narasumber adalah KH. Hasyim Muzadi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama (NU). Sayapun mengundang serta rekan sejawat dari CATFIZ yaitu Mohammad Arfan untuk ikut bergabung di acara ini.

Seusai acara kami diajak oleh Ketua IKA ITS untuk langsung beraudiensi dengan Rektor ITS yaitu Bapak Prof. DR. Ir. Joni Hermana yang kebetulan belum lama dilantik. Dalam perbincangan itu dibahas beberapa hal terkait dengan CATFIZ yang juga merupakan produk karya alumni ITS. Rektor ITS sangat tertarik untuk mengembangkannya di kalangan internal ITS

19 Januari 2015

Kunjungan ke CATFIZ


Kunjungan Studi Excursi Teknik Informatika - Universitas Muhammadiyah Malang ke Catfiz HQ pagi ini.
Semoga menginspirasi

06 Februari 2014

Sekilas perjalanan di Social Media






Facebook ?
Sebagian besar dari kita telah mengenalnya
Beberapa tahun inipun beberapa waktu kita tersita disana
Sekilas perjalanan hiduppun muncul disini
Seperti yang nampak pada link berikut ini


https://www.facebook.com/photo.php?v=10203313180937420&l=698902936084767104


24 Januari 2014

Aryo Nugroho: Melalui Catfiz Kami Tunjukkan Indonesia Bisa




AyoGitaBisa.com - Memulai dengan apa adanya dan berasal dari daerah di Indonesia, namun semangat nasionalis yang diusung sangat membumbung. Itulah sekilas gambaran yang dilakukan PT Duniacatfish Kreatif Media dalam membuat sebuah aplikasi jejaring social bercitarasa Indonesia, yaitu Catfiz.

Pengambilan nama dan brand Catfiz pun khas Indonesia. Catfish adalah ikan berkumis atau lele, ikan yang mudah dikenali dan populer di negeri ini karena memiliki "kumis", badan yang licin dan agak pipih panjang. Lele juga merupakan ikan air tawar yang biasanya dijadikan menu makan dan banyak digemari masyarakat tanah air.

Ketika berdiskusi dan dalam masa proses pembuatannya, para pengembang Catfiz terinspirasi menjadikan ikan lele sebagai simbol kebanggaan dalam membuat aplikasi yang dapat membanggakan Indonesia di kancah dunia, dan mampu bersaing dengan aplikasi jejaring sosial lainnya. Para pengembang Catfiz adalah empat pemuda yakni Jagat Hariseno, Mochammad Arfan, M. Noor Al-Azam, dan Aryo Nugroho.

"Semangat bangga sebagai anak bangsa yang berusaha kami tunjukkan melalui catfiz ini. Syukurlah jika sampai sekarang aplikasi kami di Play Store sudah mencapai 4 juta user," ujar salah satu Co Founder PT Duniacatfish Kreatif Media (Catfiz) Aryo Nugroho, Kamis (23/01/2014).

Dalam perjalanannya mimpi pengelola Catfiz, tak lain adalah masyarakat Indonesia di mana saja dapat dengan bangga menggunakan aplikasi jejaring sosial yang khas dari Indonesia sendiri. "Daripada bangga pakai Facebook, Twitter dan sebagainya, kalau kita punya sendiri mengapa tidak menjadikan ini sebagai simbol rasa bangga kita pada bangsa," tegas Dosen Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya ini.

Dan syukurlah jika sampai sekarang aplikasi dapat digunakan sekian banyak user dari Indonesia, bahkan sampai mancanegara, seperti paling banyak adalah dari negara-negara timur tengah.

Namun, dari dalam benak pria berusia 43 tahun ini sangat berharap di Indonesia pemerintah dapat menyediakan jaringan infrastruktur TI (Teknologi Informasi) yang mumpuni. Sehingga terdapat efisiensi biaya operasional pada sistem jaringan. "Berbagai upaya yang telah kami lakukan dan persoalan yang dihadapi pengembang teknologi informasi, pada Juli 2013 dalam sebuah kesempatan juga telah kami sampaikan ke Menteri Perdagangan Gita Wirjawan," jelasnya.

Pada forum pertemuan dengan Gita Wirjawan saat itu, menurut Aryo mendag sangat mengapresiasi keberhasilan yang telah kami lakukan. Mulai dari per 10 November 2012 yang resmi bisa diunduh di Play Store hingga capaian-capain user.

[asa]
 
Sumber : www dot ayogitabisa dot com/inspirasi/aryo-nugroho-melalui-catfiz-kami-tunjukkan-indonesia-bisa dot html

19 Januari 2014

XL Adakan Kompetisi Jagoan Android



Surabaya, KabarGress.Com – PT. XL Axiata Tbk (XL) mengadakan kompetisi Jagoan Android yang meliputi kompetisi musik/memainkan alat musik menggunakan aplikasi android, kompetisi foto dan edit foto menggunakan aplikasi android “Moment Camera” dan kompetisi games. “Kompetisi ini adalah melanjutkan konsep XL Rumahnya Android, dimana pelanggan bisa merasakan good experience dalam memaksimalkan gadget androidnya, kelancaran dan kecepatan download, upload, browsing, chatting dan bermain game online menggunakan kartu perdana Android XL,” ungkap GM Sales XL East-1, Desy Sari Dewi, di sela-sela rangkaian kegiatan Jagoan Android di Aula Graha Wiyata Lt. 9 kampus Universitas 17 Agustus Surabaya, Jumat (17/1/2014). Tampak hadir brand ambassador kartu perdana Android XL, Christian Sugiono.
Menurut Desy, mekanisme kompetisi musik, pelanggan membuat video karya musik menggunakan aplikasi android, misalkan aplikasi my piano, kemudian diupload ke You Tube dan mengcopy linknya. Akses ke website www.XLJagoanMuda.com/JagoanAndroid dan share link video tersebut dan kumpulkan vote/like sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk kompetisi foto, edit foto terbaikmu menggunakan aplikasi android “Moment Camera” yang bisa didownload melalui Google Play. Kemudian upload ke website www.XLJagoanMuda.com/JagoanAndroid dan share link foto tersebut. Kemudian kumpulkan vote/like sebanyak-banyaknya.
Kartu perdana Android memberikan manfaat layanan data 1,2 GB yang berlaku selama 12 bulan. Kuota ini dapat digunakan dengan optimal tanpa adanya pembatasan penggunaan per bulan. Selain itu, kartu perdana Android ini juga dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan passion pelanggan. Saat ini pertumbuhan pengguna Android adalah pertumbuhan yang terbesar diantara smartphone dengan platform lain, dengan dominasi sampai dengan 68,6 persen (Gfk Report, August 2013).
Disebutkan, total pelanggan XL East Region saat ini lebih dari 11,5 juta dengan lebih dari 1 juta diantaranya adalah pelanggan data. Untuk mendukung kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan data. XL East Region didukung dengan lebih dari 6.350 BTS termasuk lebih dari 2.900 diantaranya adalah BTS 3G.
Sementara itu, Christian mengaku gadget Android yang ia punya sangat membantu dalam aktifitas sehari-hari. “Kegiatan shotting yang saya jalani terkadang sampai 16 hingga 18 jam dalam sehari. Disela-sela kegiatan itulah, gadget Android sangat membantu untuk mengisi waktu istirahat semisal main game ataupun aplikasi yang banyak tersedia gratis,” ujarnya.
Harapannya, pelanggan XL terutama yang menggunakan gadget Android tidak hanya menjadi obyek saja. “Seperti para mahasiswa khususnya Universitas 17 Agustus Surabaya, hendaknya berkreasi dengan membuat aplikasi-aplikasi berbasis Android yang nantinya akan menghasilkan uang,” imbuh suami Titi Kamal ini.
Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus Surabaya, Drs. EC Nono Soepriyadi, MM, optimis para mahasiswanya kelak sanggup memanfaatkan peluang di era Android ini.
Ditambahkan, selain kompetisi menggunakan aplikasi Android, ada juga kegiatan coaching clinic “Androidpreneurship – How To Make Money With Your Android”. (ro)

26 Oktober 2013

Kuliah Tamu di Universitas Ma Chung, Malang





Hari Jumat, 25 Oktober 2013 benar-benar merupakan hari yang padat bagi saya; Aryo Nugroho, selepas menjadi narasumber dalam acara Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Timur di Hotel Pelangi Malang telah menunggu acara berikutnya.

Awalnya pada hari Kamis sore, 24 Oktober 2013 masuklah sebuah pesan singkat (sms) yang menanyakan kesediaan saya mengisi Kuliah Tamu di Universitas Ma Chung Malang. Pesan inipun saya balas dengan menyatakan bahwa hari Jumat 25/10 posisi saya ada di Malang.

Singkat cerita, tawaran inipun saya setujui.
Setelah meninggalkan Hotel Pelangi Malang berangkatlah saya menuju ke lokasi kampus Universitas Ma Chung, Malang melalui beberapa jalan yang sudah saya kenal karena pernah tinggal di Kota Malang semasa kecil. Lokasinya di Jalan Tidar begitu informasi yang saya dapat, tapi ternyata perubahan besar-besaran terjadi di lokasi ini sehingga rasanya perjalanan menjadi cukup lama dan tidak segera sampai akibat perkembangan kawasan ini.

Akhirnya, sampailah saya di lokasi kampus Universitas Ma Chung Malang. Sebuah kampus yang cukup megah dengan tata letak yang sangat rapi dan efisien termasuk pada pengaturan parkirnya. Sayapun bergerak menuju lantai dua mencari kontak personnya yaitu : Bapak Soetam Rizky dan Bapak Locky Irawan.

Sesampai di lantai dua saya disambut oleh Bapak Locky Irawan yang sekaligus mengantar menuju lokasi acara dan tak lama kemudian acarapun dibuka dengan dipimpin oleh Bapak Soetam Rizky.

Dalam acara yang disetting dengan pola Kuliah Tamu ini saya menyampaikan tema "Andropreneur" sebuah istilah yang merupakan penggabungan dari kata "Android" dan "Enterpreneur". Materi ini saya sampaikan di depan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi Universitas Ma Chung untuk memberikan wawasan keilmuan dan praktis tentang masa depan industri teknologi informasi terkini serta peluang mereka masuk di ranah ini.

Selesai acara dilanjutkan dengan tanyajawab dan diskusi yang dipandu oleh Bapak Soetam Rizky, selanjutnya pemberian tali asih dari Universitas Ma Chung yang dilakukan oleh Bapak Locky Irawan.

Sebuah pengalaman yang berkesan berkunjung dan memberikan kuliah Tamu di kampus ini.

Sebuah kampus dengan motto :

"To Glorify God, through morality, knowledge and contribution as creative academic intellectuals"

Great Campus ...

16 Oktober 2013

Aryo Nugroho : Cara Memilih Messenger

(Pertanyaan)
Belakangan ini banyak sekali pilihan messenger baru dengan beragam fitur yang sedang bermunculan iklannya di berbagai media. Pernah saya pikir untuk mencoba memakai ke semua messenger tersebut di Android saya, maka saya langsung saja mengunduhnya. Namun masalah mulai muncul. RAM yang mulai terasa berat, performa kecepatan pengiriman pesan mulai melambat. Bagaimanakah kiat untuk memilih messenger ideal yang ramah terhadap Android kelas menengah saya ini? (A di Surabaya).

----------------------------------------------------------------------

(Jawaban)
Kian banyaknya variasi messenger menunjukkan besarnya minat masyarakat menggunakan instant messanger yang dikemas sedemikian menarik sehingga pengiriman percakapan dalam bentuk text tak lagi membosankan. Dulu mungkin pengiriman instan messege yang hanya di dominasi text, angka dan emoji saja, kini bisa juga mengirimkan musik dengan berbagai format, video, bahkan lokasi.

Sebagai contoh, WhatApp menawarkan kemudahan berkirim pesan dengan beragam pilihan emoji lucu. WeChat dapat melakukan pencarian teman di tempat sekitar anda berada. Line dapat menyertakan berbagai stiker menarik saat berkirim pesan. Namun apabila anda mencari kapasitas pertemanan yang tidak terbatas anda dapat memilih Catfiz sebagai messengernya. Catfiz memungkinkan anda mempunyai grup yang terdiri dari 2000 member. Hal lain yang membuat berbeda, Catfiz dapat mengirimkan pesan file dengan format apapun, fitur ini tidak dimiliki messenger yang lain.

Sayang sekali, Anda tidak menyebutkan tipe Android milik Anda maupun speknya. Karena yang di sebutkan adalah android kelas menengah, maka kira-kira Android milik Anda itu mempunyai RAM 512 MB. Untuk efisiensi penggunaan ram agar pemakaiannya lebih optimal maka sebaiknya hanya aplikasi yang di pakailah yang terinstall pada device tersebut. Apabila anda salah seorang yang gemar untuk mencoba beragam aplikasi, sebaiknya segeralah uninstall aplikasi tersebeut bila anda merasa tidak membutuhkan atau telah tidak memakainya kembali. (*).

*) Aryo Nugroho, S.Kom MT adalah dosen Sistem Informasi Universitas Narotama Surabaya.

==========================================

* Pertanyaan lain untuk berbagai topik (IT, hukum, ekonomi,

teknik, dan sebagainya) dapat diajukan kepada

Humas Universitas Narotama Surabaya melalui email ke alamat:

evyretnowulan@yahoo.co.id

==========================================

Editor : Edy M Yakub

Sumber : http://www.antarajatim.com/lihat/berita/118020/cara-memilih-messenger-yang-pas

04 Oktober 2013

Industri Kreatif Surabaya




Industri Kreatif ditargetkan menjadi penggerak roda ekonomi kota Surabaya di masa depan. Pemkot Surabaya menunjukkan dukungannya dengan mengadakan Sarasehan Industri Kreatif Surabaya bertempat di Balai Pemuda pada hari Kamis (3/10) dengan merangkul sejumlah pelaku industri kreatif di seputar kota Surabaya. Acara yang dihadiri puluhan pelaku industri kreatif di Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekkota Surabaya, M.Taswin; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji; dan Kepala Badan Koordinasi dan Pelayanan Modal (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi. Adapun para pelaku industri kreatif yang hadir bergerak di bidang usaha fesyen, desain, arsitektur, teknologi informasi, film, musik, serta kuliner.

M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.

Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.

Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: 
http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/
http://www.narotama.ac.id/index.php/deti/id/630Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.

Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99

17 September 2013

Tim Jurnalistik MAESTRO : Trend Seminar di Kalangan Mahasiswa

Diselenggarakan seminar tentunya membawa manfaat , namun apakah tujuan mahasiswa di balik keikutsertaannya mengikuti seminar?


Akhir-akhir ini kerap ramai mahasiswa mulai ikut kegiatan seminar baik menjadi panitia ataupun peserta. Mulai dari ingin menyosialisasikan hal baru di kalangan masyarakat ataupun hanya sekedar memenuhi program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Tentunya persiapan sebuah kegiatan seminar tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.  Perlu persiapan matang, sebab akan mempertaruhkan nama baik organisasi ataupun kepanitian ke hadapan sponsor dan juga peserta.
Seminar biasanya bisa menyeimbangkan antara kemampuan  hardskill dan softskill sekaligus menambah wawasannya. Tetapi apa sebenarnya tujuan dari mahasiswa mengikuti ataupun membuat kegiatan ini?
Terdapat tiga himpunan mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Udayana yang menyelenggarakan seminar nasional pada caturwulan pertama tahun 2013, antara lain Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (HME), Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HMS) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi (HMTI).
HME adalah yang pertama melaksanakan kegiatan ini, yakni tanggal 09 Februari 2013. Diketuai oleh Ni Made Erma Pratiwi A., mengangkat tema seminar “Mengembangkan Jiwa Bisnis Yang Professional Dalam Perkembangan Teknologi Android.” Menghadirkan beberapa pembicara yaitu Aryo Nugroho (Founder Of CATFIZ Ultimate Indonesia) dan IGN Alit Kelakan (anggota DPD RI sekaligus Alumni Elektro). “Penyelenggaraan Seminar Nasional oleh HME merupakan rangkaian acara Elektro Festival yang merupakan salah satu jalan membawa nama baik Himpunan Mahasiswa Elektro itu sendiri” ungkap Erma ketika diwawancarai.
Bulan Februari 2013 HMS menyelenggarakan seminar dengan tema “Inovasi Pengembangan Sistem Transportasi yang Berkelanjutan Menuju Transportasi yang Lebih Baik”. “Karena seminar ini temanya mengenai transportasi jadi kita akan membahas mengenai teknologi baru seperti jalan tol yang sekarang masih dalam masa pembangunan dan kebijaksanaan baru seperti trans sarbagita” ungkap Dewa Ayu Putu Adhiya G. Putri selaku ketua seminar Jurusan Sipil, saat ditanya mengenai alasan pemilihan tema seminar. Ia juga menambahkan “Mengingat banyak orang yang belum tahu akan kegunaan dari jalan tol dan trans sarbagita misalnya dalam mengurangi kemacetan sehingga kami membantu mensosialisasikan dan memberikan pengetahuan lebih agar masyarakat dapat mengerti dan terbuka dibalik kebijaksanaan yang diambil.”
HMTI pada 15 Maret 2013 juga menyelenggarakan Seminar. Diketuai oleh A.A Primaningrat Gita Puspita dengan mengangkat tema “IT Preneurship”. Dengan tema tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai dunia marketing lewat media online dan untuk mengajarkan terutama kepada mahasiswa bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja. Menurut Anak Agung Primaningrat Gita Puspita yang biasa dipanggil Gita mengatakan “Selama seminar nasional tersebut bertujuan positif, dapat menginspirasi dalam bidang kewirausahaan, pengembangan diri, dapat menambah ilmu, dan hal positif lainnya maka kegiatan ini sangat berguna dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.” Alasan lain diadakannya seminar nasional oleh HMTI adalah karena di bidang Humas HMTI memiliki program kerja menyelenggarakan Seminar. Bagaimana dengan mahasiswanya? Beginilah tanggapan beberapa mahasiswa setelah diwawancarai.
Menurut I Dewa Gede Adiyoga Pramana Purwa, mahasiswa jurusan Arsitek angkatan 2011 berpendapat “Seminar nasional itu umum bagi mahasiswa, selain pembicara yang bagus dan tema yang menarik, mahasiswa mengikuti semnas juga untuk mencari SKP meskipun poinnya berbeda-beda tiap fakultas”,tambahnya.
Lain halnya dengan Anak Agung Alit Istri Purnamaningrat , mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi yang telah mengikuti seminar HMTI mengatakan “Mengikuti seminar untuk mencari pengetahuan tentang bisnis online karena bisnis online itu mudah dan asyik.” Selain itu “Aku sih terarik, soal nya pembicara nya juga kayak nya menyenangkan , terbukti dengan tidak  ngebosenin seminarnya dan aku juga mau belajar ilmu marketing online soalnya mau buat usaha” ungkap salah satu peserta seminar HMTI Dewa Gede Wahya Diatmika.
Intinya menyelenggarakan ataupun mengikuti seminar akan mempunyai manfaat yang bagus jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan setelah mendapat ilmu dari seminar mampu mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (sri/omg)

Sumber : http://maestro.unud.ac.id/?p=260

30 Mei 2013

Aryo Nugroho : Universitas Trunojoyo


Android For Live Part 2

UKM Triple C Universitas Trunojoyo mengadakan seminar Android For Life Part 2 yang bertema “Be A Smart Dan Creative With Android Smart Phone” bertempat di Auditorium Universitas Trunojoyo Madura. (29/05/13). Seminar ini merupakan seminar kedua yang merupakan kelanjutan dari seminar Android For Life Part 1 yang diadakan bulan-bulan sebelumnya.

            Pada seminar kali ini, panitia seminar menghadirkan bapak Dhika dan Viky dari Android Surabaya Community sebagai pemateri. Sesi materi pertama seminar ini, dimoderator oleh Ulul Albab, salah satu pengurus UKM Triple C. Selanjutnya, materi kedua mengenai Catfiz dimoderatori oleh Sugiono yang mendampingi Aryo Nugroho selaku catfiz co founder yang juga dosen Universitas Narotama sebagai pemateri.

            Acara ini dimulai pada jam 09.00 yang dibuka oleh Syamsuki, selaku Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, yang menggantikan bapak Bupati Bangkalan yang berhalangan hadir.

            Pada acara ini, peserta berasal dari berbagai jurusan yang ada di berbagai Fakultas yang ada di lingkungan Universitas Trunojoyo yang tertarik terhadap hal-hal mengenai Android. Menurut penjelasan dari ketua pelaksana acara ini, R. Alexandry S.W bahwa tujuan diadakan acara ini tidak lain sebagai upaya untuk memperdalam pemahaman mahasiswa khususnya yang menghadiri dan mengikuti acara ini tentang Android. Acara UKM Triple C yang berakhir pada jam 12.00 ini dihadiri kurang lebih 70 peserta dari berbagai jurusan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura.

Sumber : http://trunojoyo.ac.id/dunia-mahasiswa/seminar-android-part-2.html

05 Januari 2012

CATFIZ on NAFIRI FM



Pada tanggal 04 Januari 2013 dimulai babak baru dalam langkah memperkenalkan CATFIZ di kalangan lebih luas. Hari ini diawalai sebuah kerjasama siaran radio yang mengupas tentang teknologi informasi dengan nama acara NAFIRI TECHNO. Acara ini diharapkan dapat memperkenalkan CATFIZ sekaligus memberikan edukasi kepada para pendengar NAFIRI FM tentang seluk beluk teknologi. Acara ini dipandu oleh penyiar NAFIRI FM dan didampingi oleh Aryo Nugroho selaku Co Founder CATFIZ dan juga dosen Universitas Narotama.
Beberapa topik yang pernah diulas dalam acara ini selain perkembangan CATFIZ adalah :
- Android Photography
- Android Community
- Catfiz Community
- Free/Open Source Software
- Solusi Internet dari IM2
dan lain-lain

Pendengar acara ini cukup luas karena juga dilakukan streaming melalui internet.
Semoga kerjasama ini dapat kembali berlanjut di masa mendatang.