14 Juni 2015

Pemakalah dalam NICOGRAPH 2015 International Conference di Tokyo, Jepang




Aryo Nugroho, ST, S.Kom, MT, dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama (UNNAR), sebagai salah satu penyaji makalah riset penelitian dalam 14th Annual International Conference "NICOGRAPH International 2015" di Tokyo, Jepang. Keikutsertaan Aryo Nugroho tersebut sesuai arahan dari promotor di Program S3 Teknik Elektro – Telematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dimana dosen bersangkutan sedang mengikuti studi.
Pada 13-14 Juni 2015, The Society for Art and Science mengadakan event 14th Annual International Conference "NICOGRAPH International 2015" di Tokyo, Jepang. NICOGRAPH adalah organisasi yang berdiri tahun 1985, bertujuan mempromosikan topik riset yang menggabungkan antara ilmu dan seni dalam ranah teknologi komputer dan bidang sejenisnya untuk mengembangkan dari seni dan media interaktif menggunakan teknologi. Konferensi internasional memiliki tujuan utama memberikan kesempatan bagi para peneliti dan mahasiswa untuk mempresentasikan hasil risetnya dan bertukar ide dengan koleganya dari berbagai bangsa.
NICOGRAPH International 2015 diselenggarakan bertempat di Tokyo City University, sebuah kampus yang berlokasi di perfektur Setagaya, Tokyo Jepang. Acara dibuka oleh Program Chair NICOGRAPH 2015 yaitu Prof. Dr. Taichi Watanabe pada Sabtu, 13 Juni 2015. Acara diselenggarakan dalam dua hari dengan menampilkan 12 paper dan 12 poster para peneliti dari berbagai kampus di dunia.
Pada kesempatan tersebut, Aryo Nugroho tampil sebagai penyaji di hari ke-2 dengan judul paper "Visualizing Interaction in Catfiz Indonesian Messenger Using Graph Coloring". Sebuah paper yang merupakan preliminary research yang terkait dalam topik kajian Social Media Network yang ditekuninya. Paper yang ditampilkan membahas interaksi antar pengguna Catfiz yang sekaligus merupakan local genuine dari Indonesia. Paper ini merupakan paper satu-satunya dari Indonesia.
Di akhir acara Profesor Dr. Eng Kunio Kondo selaku pembina acara ini memberikan apresiasi positif bagi penyajian dosen UNNAR, sekaligus mengundang untuk melakukan join research bersama para profesor di Tokyo University of Technology. [TUT]

(dikutip dari web Universitas Narotama)

12 Juni 2015

Berpetualang dengan Subway di kota Tokyo






Sistem transportasi yang ada di kota Metropolitan modern banyak mengandalkan pada moda transportasi massal. Moda ini dipilih untuk memudahkan pergerakan manusia dari satu titik ke titik lain secara cepat dengan mengurangi pemanfaatan kendaraan pribadi.
Saat berkunjung ke Tokyo pada 11-15 Juni 2015 setibanya di Bandara Narita Tokyo, sayapun memanfaatkan jasa transportasi publik ini, dari Bandara menuju Asakusa Station yang kurang lebih ditempuh dengan waktu 1,5 jam.

Jika melihat peta di atas mungkin terasa ruwet dan membingungkan, tapi sebenarnya jika sudah memahaminya cukup simple. Yang pasti kita harus membeli tiket terlebih dahulu. Ada 2 macam tiket, yaitu :
  1. Tiket One Way atau satu kali jalan
  2. Tiket berbentuk kartu yang dapat diisi ulang seperti PASMO atau SEICA
Tiket dapat dibeli di vending machine yang tersedia di setiap stasiun, siapkan uang semisal pecahan 1000 Yen atau yang lain. Jika uang kita perlu kembalian tak usah khawatir, karena akan dikembalikan dengan utuh.
Tiket sekaligus digunakan sebagai pass untuk masuk dan keluar dari stasiun.
Jika kita menggunakan Tiket Kartu maka cukup ditempelkan untuk discan pada pintu otomatis. Sedangkan Tiket One Way dipakai dengan memasukkannya pada lubang yang tersedia di pintu, lalu tiket akan muncul kembali di ujung lain. Jangan lupa ambil kembali tiket ini, karena hanya dengan tiket ini, kita dapat keluar di stasiun tujuan.
Setelah memilih jurusan, pahami rute/line dan warna dari rute kita, lalu perhatikan tiap stasiun yang akan dilewati dan rencana kita akan turun di stasiun lain. Jika kita sudah di jalur yang benar maka kereta yang lewat hanya 1 tujuan tak perlu takut keliru arah tujuan. Kereta akan datang dengan interval 7-15 menit (perhatikan pengumuman yang ada) dan tepat waktu.
Selama di kereta tidak diperkenankan menerima panggilan telepon karena akan mengganggu pengguna jasa lainnya. Duduklah pada tempat yang disediakan, jangan gunakan kursi yang dikhususkan lansia dan wanita yang membawa anak-anak jika kita bukan masuk kategori ini.