26 Oktober 2013

Kuliah Tamu di Universitas Ma Chung, Malang





Hari Jumat, 25 Oktober 2013 benar-benar merupakan hari yang padat bagi saya; Aryo Nugroho, selepas menjadi narasumber dalam acara Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Timur di Hotel Pelangi Malang telah menunggu acara berikutnya.

Awalnya pada hari Kamis sore, 24 Oktober 2013 masuklah sebuah pesan singkat (sms) yang menanyakan kesediaan saya mengisi Kuliah Tamu di Universitas Ma Chung Malang. Pesan inipun saya balas dengan menyatakan bahwa hari Jumat 25/10 posisi saya ada di Malang.

Singkat cerita, tawaran inipun saya setujui.
Setelah meninggalkan Hotel Pelangi Malang berangkatlah saya menuju ke lokasi kampus Universitas Ma Chung, Malang melalui beberapa jalan yang sudah saya kenal karena pernah tinggal di Kota Malang semasa kecil. Lokasinya di Jalan Tidar begitu informasi yang saya dapat, tapi ternyata perubahan besar-besaran terjadi di lokasi ini sehingga rasanya perjalanan menjadi cukup lama dan tidak segera sampai akibat perkembangan kawasan ini.

Akhirnya, sampailah saya di lokasi kampus Universitas Ma Chung Malang. Sebuah kampus yang cukup megah dengan tata letak yang sangat rapi dan efisien termasuk pada pengaturan parkirnya. Sayapun bergerak menuju lantai dua mencari kontak personnya yaitu : Bapak Soetam Rizky dan Bapak Locky Irawan.

Sesampai di lantai dua saya disambut oleh Bapak Locky Irawan yang sekaligus mengantar menuju lokasi acara dan tak lama kemudian acarapun dibuka dengan dipimpin oleh Bapak Soetam Rizky.

Dalam acara yang disetting dengan pola Kuliah Tamu ini saya menyampaikan tema "Andropreneur" sebuah istilah yang merupakan penggabungan dari kata "Android" dan "Enterpreneur". Materi ini saya sampaikan di depan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi Universitas Ma Chung untuk memberikan wawasan keilmuan dan praktis tentang masa depan industri teknologi informasi terkini serta peluang mereka masuk di ranah ini.

Selesai acara dilanjutkan dengan tanyajawab dan diskusi yang dipandu oleh Bapak Soetam Rizky, selanjutnya pemberian tali asih dari Universitas Ma Chung yang dilakukan oleh Bapak Locky Irawan.

Sebuah pengalaman yang berkesan berkunjung dan memberikan kuliah Tamu di kampus ini.

Sebuah kampus dengan motto :

"To Glorify God, through morality, knowledge and contribution as creative academic intellectuals"

Great Campus ...

24 Oktober 2013

UTS E Procurement 20131

UTS

Mata Kuliah : E Procurement
Dosen           : Aryo Nugroho

Jelaskan apa yang dimaksud dengan :

1. Purchasing Management
    baca : http://www.dms.myflorida.com/content/view/full/3967

2. Carilah materi tentang E Procurement di www.aryonugroho.my.id yang
    pernah saya posting kan di bulan Februari tahun 2012 pada blog tersebut.
    Selanjutnya jelaskan definisi E Tendering dan E Purchasing di lingkungan
    instansi pemerintah

3. Channel Enhancement
    baca : www.cs.nyu.edu/artg/telecom/spring00/pwc_monica_rabat.ppt
 


Jawaban dikirim via email maximum 12 jam sebelum jadual UAS
Ke email : aryonugroho [dot] exam [at] gmail [dot] com
Subject : EP-UTS2013-Nama-NIM

Langsung pada body email. Singkat, padat dan jelas

TANPA ATTACHMENT !



16 Oktober 2013

Aryo Nugroho : Cara Memilih Messenger

(Pertanyaan)
Belakangan ini banyak sekali pilihan messenger baru dengan beragam fitur yang sedang bermunculan iklannya di berbagai media. Pernah saya pikir untuk mencoba memakai ke semua messenger tersebut di Android saya, maka saya langsung saja mengunduhnya. Namun masalah mulai muncul. RAM yang mulai terasa berat, performa kecepatan pengiriman pesan mulai melambat. Bagaimanakah kiat untuk memilih messenger ideal yang ramah terhadap Android kelas menengah saya ini? (A di Surabaya).

----------------------------------------------------------------------

(Jawaban)
Kian banyaknya variasi messenger menunjukkan besarnya minat masyarakat menggunakan instant messanger yang dikemas sedemikian menarik sehingga pengiriman percakapan dalam bentuk text tak lagi membosankan. Dulu mungkin pengiriman instan messege yang hanya di dominasi text, angka dan emoji saja, kini bisa juga mengirimkan musik dengan berbagai format, video, bahkan lokasi.

Sebagai contoh, WhatApp menawarkan kemudahan berkirim pesan dengan beragam pilihan emoji lucu. WeChat dapat melakukan pencarian teman di tempat sekitar anda berada. Line dapat menyertakan berbagai stiker menarik saat berkirim pesan. Namun apabila anda mencari kapasitas pertemanan yang tidak terbatas anda dapat memilih Catfiz sebagai messengernya. Catfiz memungkinkan anda mempunyai grup yang terdiri dari 2000 member. Hal lain yang membuat berbeda, Catfiz dapat mengirimkan pesan file dengan format apapun, fitur ini tidak dimiliki messenger yang lain.

Sayang sekali, Anda tidak menyebutkan tipe Android milik Anda maupun speknya. Karena yang di sebutkan adalah android kelas menengah, maka kira-kira Android milik Anda itu mempunyai RAM 512 MB. Untuk efisiensi penggunaan ram agar pemakaiannya lebih optimal maka sebaiknya hanya aplikasi yang di pakailah yang terinstall pada device tersebut. Apabila anda salah seorang yang gemar untuk mencoba beragam aplikasi, sebaiknya segeralah uninstall aplikasi tersebeut bila anda merasa tidak membutuhkan atau telah tidak memakainya kembali. (*).

*) Aryo Nugroho, S.Kom MT adalah dosen Sistem Informasi Universitas Narotama Surabaya.

==========================================

* Pertanyaan lain untuk berbagai topik (IT, hukum, ekonomi,

teknik, dan sebagainya) dapat diajukan kepada

Humas Universitas Narotama Surabaya melalui email ke alamat:

evyretnowulan@yahoo.co.id

==========================================

Editor : Edy M Yakub

Sumber : http://www.antarajatim.com/lihat/berita/118020/cara-memilih-messenger-yang-pas

07 Oktober 2013

Pembinaan Manajemen Mutu ISO







Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui Bidang Dikmenjur dan Perguruan Tinggi menyelenggarakan Pembinaan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi para stakeholder SMK Negeri/Swasta se Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada tiap tahun, dan pada tahun 2013 ini diselenggarakan di Hotel Surya Indah Kota Batu. Pelaksanaan acara dilakukan dengan 2 (dua) tahap. Dosen Universitas Narotama yang juga dikenal sebagai konsultan, yaitu Aryo Nugroho mengisi salah satu sesi acara dengan tema SMM ISO 9001:2008 Sebagai Instrumen Pengukuran Kinerja Institusi. Sesi ini pada Tahap 1 diadakan pada tanggal 2 Oktober 2013 sedangkan pada Tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2013.

Di akhir sesi acara dilakukan diskusi yang bertujuan untuk memperdalam materi sekaligus mendiskusikan beberapa persoalan praktis pendidikan kejuruan.
Berbekal beberapa interaksi dengan dunia SMK maka narasumber dengan tekun melayani berbagai pertanyaan yang diajukan.
Dari acara ini nampak mulai terlihat beberapa permasalahan yaitu bergantinya personil kunci dalam tim penjaminan mutu. Hal ini berdampak pada kontinuitas pelaksanaan. Kiranya di masa depan acara ini dapat dilakukan kembali untuk memberikan refreshing kepada semua peserta.


04 Oktober 2013

Industri Kreatif Surabaya




Industri Kreatif ditargetkan menjadi penggerak roda ekonomi kota Surabaya di masa depan. Pemkot Surabaya menunjukkan dukungannya dengan mengadakan Sarasehan Industri Kreatif Surabaya bertempat di Balai Pemuda pada hari Kamis (3/10) dengan merangkul sejumlah pelaku industri kreatif di seputar kota Surabaya. Acara yang dihadiri puluhan pelaku industri kreatif di Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekkota Surabaya, M.Taswin; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji; dan Kepala Badan Koordinasi dan Pelayanan Modal (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi. Adapun para pelaku industri kreatif yang hadir bergerak di bidang usaha fesyen, desain, arsitektur, teknologi informasi, film, musik, serta kuliner.

M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.

Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.

Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: 
http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/
http://www.narotama.ac.id/index.php/deti/id/630Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.

Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99